Ada beberapa teknik pengumpulan data
yaitu angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan teknik lainnya
- Angket
Angket adalah teknik pengumpulan
data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri
oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket
yang diajukan.
Keuntungan dari teknik angket
adalah:
- Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
- Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
- Angket tidak terlalu menggangu respoden karena pengisiannya ditentukan oleh respoden sendiri sesuai dengan kesedian waktunya.
Kerugian teknik angket:
- Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatuf rendah.
- Angket tidak dapat digunkan untuk respoden yang kurang bisa membaca dan menulis.
- Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
Pertanyaan-pertanyaan dalam
instrumen penelituan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.
- Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan.
Dalam membuat jawaban akternatif
untuk pertanyaan tertutup atau dalam menggolong-golongkan jawaban yang
diberikan pada pertanyaan terbuka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
berikut:
©
Pengolongan hanya didasrkan atas satu prinsip atau satu diemensi. Dengan syarat
ini adalah untuk menhindari agar seseorang tidak dapat masuk dalam lebih dari
satu golongan.
©
Golangan-golongan yang dibuat harus saling meniadakan, artinya jika seseorang
sudah dimasukkan kedalam satu golongan, ia tidak dapat dimasukkan kedalam
golongan lainnya.
©
Golongan-golongan yang dibuat harus menyeluruh, artinya tidak seorang pun yang
tidak termasuk kedalam salah sau golongan yang dibuat.
Terdapat beberapa pedoman yang harus
diperhatikan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan untuk instrumen penelitian:
Pertanyaan atau pernyataan yang
dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
Hindari pertanyaan atau pernyataan
ganda.
Responden harus mampu menjawab. Agar
jawaban dapat dipercaya.
Pertanyaan-pertanyaan atau
pernyataan-pernyataan harus relevan (berkenaan dengan tujuan penelitian).
Pertanyaan atau pernyataan yang
pendek adalah terbaik.
Hindari pertanyaan,pernyataan atau
sitilah bias, termasuk tidak menanyakan pertanyaan atau mengajukan pertanyaan
yang sugestif (mendorong responden untuk menjwab ke arah tertentu.
Angket yang dikirimkan haus disertai
surat pengantar yang menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta siapa
penelitinya. Perlu juga untuk melampirkan sampul pengembalian yang sudah
beralamat dan sudah berprangko cukup.
- Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara adalah:
- Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
- Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
- Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden denagn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara adalah:
- Wawancara memerlukan biaya yang sangat untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
- Wawancara hanya dapat menjangkau jumalh responden yang lebih kecil.
- Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden.
Daftar pertanyaan untuk wawancara
ini disebut sebagi inteview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang
pokok-pokok yang akan ditanyakan disebut pedoman wawancara (interview guide).
Untuk mendapatkan penerimaan dan
kerja sama dengan responden ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan:
Penampilan fisik
Sikap dan tingkah laku pewawancara
Identitas
Persiapan
Pewawancara harus bersikap netral
dan tidak mengarahkan jawaban atau tanggapan responden.
- Observasi
Observasi atau pengamatan
kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan
menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan
pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan observasi adalah:
- Data yang diperoleh adalah data yang segar.
- Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi adalah:
- Untuk memperoleh data y ng diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
- Beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika diamati.
Berdasarkan keterlibatan pengamatan
dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:
Observasi partisipan ( partcipant
observation): pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek
yang diteliti atau yang diamati.
Observasi tak partisipasi
(nonparticipant observation): pengamat berada di luar subjek yang diamati dan
tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
Berdasarkan cara pengamatan yang
dilakukan, observaasi juga dibedakan menjadi dua bagian:
Observasi tak berstruktur: pengamat
tidak membawa catatan tingkah laku apa saja yang secara khusus akan diamati.
Observasi berstruktur: peneliti
memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tetang
tingkah laku apa saja yang harus diamati.
- Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.
Dokumen dapat dibedakan menjadikan
dokumena primer ( dokumen yang ditullis oleh orang yang langsung mengalami
suatau peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang
lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya otobiografi.
Keuntungan studi dokumentasi adalah:
- Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian
- Tak kreatif. Karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpulan data.
- Analisis longitudinal, menjangkau jauh ke masa lalu
- Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang diperlukan relatif kecil.
Kerugian studi dokumentasi adalah:
- Bias, karena dokumen yang dibuat tidak untuk kep[erluan penelitian, maka data yang tersedia mungkin bias
- Tersedia secra selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
- Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
- Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.
Sebagaimana metode historik, dalam studi
dokumentasi perlu dilakukan kritik tehadap sumber data, baik kritik internal
maupun kritik eksternal
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Data dikumpulkan dari sampel yang telah ditentukan
sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai
sasaran penelitian. Proses pengumpulan data menurut Nan Lin pada umunya
terdiri atas 8 tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli
Pengumpulan
data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui
peninjau literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli. Melalui
usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep,
dan variable-variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari
hal yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hopotesis yang pernah diteliti pada
waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden kita
dalam penelitian.
2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap
kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan.
Maksudnya
supaya peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam kelompok masyarakat
itu dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu
dikaitkan pendekatan terhadap tokoh-tokoh yang bersangkutan.
3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden
dan lingkungannya.
Untuk
maksud tersebut peneliti perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan respondennya
termasuk cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, bahasa yang
dipergunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya.
4. Uji coba atau pilot study
Pengumpulan
data didahului dengan uji coba instrumen penelitian pada sekelompok masyarakat
yang merupakan bagian dari populasi yang bukan sample. Maksudnya untuk
mengetahui apakah instrument tersebut cukup handal atau tidak, komunikatif,
dapat dipahami, dan sebagainya.
5. Merumuskan dan menuyusun pertanyaan
Setelah
hasil uji coba itu dipelajari, disusunlah instrumen penelitian dalam bentuknya
yang terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan
penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia
mengandung makna yang signifikan dan substansif.
6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Melalui
instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap
data yang dibutuhkan dari setiap responden. Informasi-informasi yang diperoleh
dari pencatatan ini diberi kode guna memudahkan proses analisis.
7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Tahap
ini terdiri atas cross checking terhadap data yang masih diragukan
kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.
8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul
supaya dapat dianalisis.
Metode Pengumpulan Data
Untuk
mengumpulkan data dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya.
Dalam metode pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau instrumen
pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama
alat pengumpul data dengan menggunakan metode tes dan metode non tes.
1. Pengumpulan Data dengan Metode Tes
Tes
merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang
berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan
menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi
kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Keunggulan metode ini adalah lebih
akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan instrument penelitian yang
objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah hanya mengukur satu aspek data,
memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara
berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan.
Adapun jenis-jenis tes, yaitu:
a.
Tes Intelegensi
b
Tes Bakat
c
Tes Minat
d
Tes Kepribadian
e
Tes Perkembangan Vokasional
f
Tes Hasil Belajar (Achievement Test)
2. Pengumpulan Data dengan Metode Non Tes
a.
Observasi
Observasi
diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah
dilakukan untuk pengumpulan data. Observasi ini lebih banyak digunakan pada
statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu.
Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang
tepat untuk digunakan
Keuntungan
dalam melalukan metode observasi antara lain :
a.
Pada kasus dimana perolehan data dengan metode lain kurang memuaskan dapat
dipertegas dengan observasi lapangan sehingga menjadi lebih akurat.
b.
Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mengambil responden yang
mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tidakan.
c.
Banyak gejala atau peristiwa yang hanya dapat diselidiki dengan cara observasi.
d.
Hasil yang diperoleh lebih akurat dan sulit dibantah karena sudah melalui
penelitian.
e.
Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi,
misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci
kuesioner.
f.
Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan
memperbanyak observer, dan banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak
dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat
menentukan hasil penelitian.
Kelemahan
dalam melakukan metode observasi antara lain:
a.
Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
b.
Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.
c.
Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang
menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
d.
Oberservasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan
menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
e.
Data yang diperoleh terkadang bersifat Subyektif.
f.
Apabila tujuan yang diteliti ingin mengungkap kejadian masa lalu maka dengan
metode observasi tidak bisa digunakan.
Banyak
gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga
dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.
Berikut ini adalah alat dan cara melaksanakan observasi, yaitu:
1.
Catatan Anekdot (Anecdotal Record )
Alat
untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian,
catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan
terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian
tersebut.
2.
Catatan Berkala (Incidental Record)
Pencatatan
berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala
tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan
terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali
pengamatan.
3.
Daftar Chek (Check List )
Penataan
data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan
jenis gejala yang diamati.
4.
Skala Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan
data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada
kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama
objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
5.
Peralatan Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan
dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena
sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan
keperluan.
b.
Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan
untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu
luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga
jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam. Kuesioner dapat dibagi
menjadi empat, yaitu:
1.
Kuesioner tertutup
Setiap
pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih
jawaban yang paling sesuai.
2.
Kuesioner terbuka
Dimana
tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan
jawabannya sendiri.
3.
Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana
pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4.
Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan
yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan
jawaban.
Keuntungan
angket :
- Lebih mudah jika responden yang akan diambil datanya jarak lokasinya cukup jauh.
- Bila responden berjumlah banyak maka pertanyaan yang telah disiapkan akan lebih efisein.
- Memberikan kemudahan bagi responden untuk menjawab pertanyaan karena dapat berdiskusi terlebih dahulu dengan responden lainnya.
- Responden dapat lebih leluasa dalam menjawab soal kapan saja maupun dimana saja.
Kelemahan
angket :
- Kurang fleksibel
- Terkadang jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan sekitar.
- Bisa terjadi kesalah tanggapan oleh responden dalam menjawab pertanyaan.
c.
Wawancara
Wawancara
informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dari narasumber secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan
cara tatap muka secara langsung dengan narasumber. Dalam proses wawancara
interviewer mengajukan pertanyaan, baik dengan meminta penjelasan dan jawaban
dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang
diungkapkan kepadanya. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1.
Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat
garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak
tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban
responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
2.
Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara
terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan
tanda (check) pada nomor yang sesuai.
Pedoman
wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini
maka mula-mula interviewer menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah
terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih
lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel,
dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
Keuntungan
wawancara :
- Data yang diperoleh akan cepat dan secara langsung.
- Pertanyaan dapat langsung mengenai kesasaran.
- Bersifat fleksibel.
Kelemahan
wawancara :
- Membutuhkan waktu lebih lama karena kesulitan bertemu dengan nara sumber.
- Memerlukan biaya yang lebih mahal.
- Memerlukan pewawancara yang lebih banyak.
d.Teknik
Sampling
Sampel
(contoh) merupakan sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling berguna
agar:
- Mereduksi anggota populasi menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.
- Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
- menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sbb:
- Tentukan dulu daerah generalisasinya. Banyak penelitian menurun mutunya karena generalisasi kesimpulannya terlalu luas. Penyebabnya karena peneliti ingin agar hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan menganggap sampel yang dipilihnya sudah mewakili populasinya.
- Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi. Populasi tidak harus manusia. Populasi dapat berupa benda-benda lainnya. Semua benda yang akan dijadikan populasi harus ditegaskan batas-batas karakteristiknya, sehingga dapat menghindari kekaburan dan kebingungan.
- Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi. Ada beberapa sumber informasi yang dapat memberi petunjuk tentang karakteristik suatu populasi. Misalnya didapat dari dokumen.
- Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Teknik
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
- Sampling non random (non probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara tidak acak.
Teknik Sampling Random
Terdiri
atas 4 macam:
- Teknik Sampling Sederhana (Simple random sampling)
Setiap
unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih;
dengan menggunakan undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan
komputer. Anggota sampel mudah dan cepat diperoleh, namun kadang tidak
mendapatkan data populasi yang lengkap.
- Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)
Disebut
juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila
populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat. Dengan cara
ini anggota sampel dapat lebih representatif, namun perlu usaha mengenali
karakteristiknya.
- Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
Disebut
juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted
sampling. Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi,
kabupaten kecamatan dst. Pada setiap daerah diberi petak dan setiap petak
diberi nomor. Nomor-nomor itu ditarik secara acak untuk menjadi sampelnya.
- Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Sebenarnya
merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya,
anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan
5 atau 10 dari daftar poegawai suatu kantor. Keuntungannya dapat digunakan
dengan mudah dan cepat namun kadang kurang mewakili populasi.
Teknik Sampling Nonrandom
Terdiri
atas 3 macam:
- Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Teknik
sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan
terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita ingin
meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan harga dan BBM, maka pertanyaan
yang diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di
tempat-tempat lainnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat
dan mudah. Sedangkan kelemahannya ialah kurang representatif.
- Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)
Teknik
ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan
penelitiannya. Sebagai contoh: untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas,
maka hanya mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang
dijadikan anggota sampel. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah,
cepat mudah dan relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya
ialah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum
(generalisasi).
- Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik
ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah
tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering
dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan. Keuntungan dan kelemahan
menggunakan teknik ini adalah seperti halnya teknik sampling bertujuan tadi.
Variabel Data
Secara
Umum
Variabel :
Variabel :
- Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
Data :
- Nilai tertentu dari suatu variabel
Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps
Kondisi Badan=Sehat dll .
Kondisi Badan=Sehat dll .
Variabel Penelitian :
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Kegunaan Variabel
Penelitian :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian
Yang Baik :
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi
dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi
dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis
Identifikasi Variabel
Penelitian :
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh :
Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda”
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya :
• Selera Konsumen
• Tingkat Pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh :
Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda”
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya :
• Selera Konsumen
• Tingkat Pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual
Klasifikasi Variabel
Penelitian :
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data
Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian :
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
• Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
• Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
• Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
• Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
• Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
• Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
• Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
• Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
2.
Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan
• Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
• Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
Variabel Data Keterangan
• Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
• Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
3.
Menurut Cara Pengukurannya
• Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
• Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
• Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
• Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
4.
Menurut Cara Pengumpulan
• Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan langsung di lab. Komputer)
• Sekunder : Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung
(dokumentasi data di Kantor BPS)
• Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan langsung di lab. Komputer)
• Sekunder : Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung
(dokumentasi data di Kantor BPS)
5. Menurut Sumber Data
Variabel Data Keterangan
• Intern : Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga
aktif di kampusnya
• Ekstern : Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga
jumlah penduduk dari dokumen di BPS
Definisi Operasional Variabel Penelitian :
• Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
• Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh :
• Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
• Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi
mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa.
Variabel Data Keterangan
• Intern : Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga
aktif di kampusnya
• Ekstern : Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga
jumlah penduduk dari dokumen di BPS
Definisi Operasional Variabel Penelitian :
• Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
• Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh :
• Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
• Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi
mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa.
Referensi :
http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/11/metode-pengumpulan-data.html
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/31/tekhnik-pengumpulan-data/
http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data/
Ardhana. 2008. “Teknik Pengumpulan Data kualitatif.”
(http://ardhana12.wordpress.com)
http://gogopratamax.blogspot.com/2012/04/pengumpulan-data-jenis-data-dan.html
http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data/
0 komentar:
Posting Komentar