JURNAL
NOVEL WORKING WOMAN KARYA ITA SEMBIRING
ANALISIS TEMA, PENOKOHAN, DAN NILAI PENDIDIKAN
OLEH
MOH NURUDIN
NIM 09112031
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI BOJONEGORO
2013
NOVEL WORKING WOMAN KARYA ITA SEMBIRING
ANALISIS TEMA, PENOKOHAN, DAN NILAI PENDIDIKAN
JURNAL
Diajukan kepada
IKIP PGRI Bojonegoro
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Oleh
MOH NURUDIN
NIM 09112031
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI BOJONEGORO
2013
NOVEL
WORKING WOMAN KARYA ITA SEMBIRING
ANALISIS
TEMA, PENOKOHAN, DAN NILAI PENDIDIKAN
Moh
Nurudin
IKIP
PGRI BOJONEGORO
dynnoer@yahoo.co.id
Abstrak
: Novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha menggambarkan atau melukiskan
kehidupan tokoh-tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiktif tidak hanya
sebagai cerita khayalan semata. Tetapi sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh
pengarang adalah realitas atau fenomena yang dilihat dan dirasakan. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Tujuan dalam
penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan tentang tema, penokohan, serta nilai
pendidikan dalam novel Working Woman karya Ita Sembiring.
Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa novel Working Woman karya Ita
Sembiring memiliki tema tentang pengorbanan serta kegigihan seorang perempuan
yang bekerja di perantauan sebagai buruh lepas di sebuah pabrik. Serta terdapat
tokoh utama Cinder Sisada dan tokoh tambahan yaitu Kaliaga Baliardo, Eleanor
Luccini, Annemie Klauwen, Duwen, Billay, Anyos, Marlies, Oseh Hapari, Marijn de
Graf, Hans Konijn, Judy, Dolly. Serta terdapat nilai-nilai pendidikan sosial,
budaya, moral, dan religius yang dapat menjadikan pembelajaran dalam kehidupan.
Kata Kunci:
Analisis Tema, Penokohan, Nilai Pendidkan, Novel.
Abstract: Novel is a fictional story that
attempted to describe or depict the life of his
characters by using grooves. Fictional story as a story not just wishful thinking. But
an imagination that
produced by the author is the reality or
phenomenon seen and felt. The method used is descriptive qualitative
method. The purpose of this research is to
describe about the themes, characterizations, and the value of education in the novel Working Woman by Ita Sembiring.
The results of this study indicate that the novel Working Woman by Ita
Sembiring have themes of sacrifice and tenacity
of a woman who worked overseas as a
casual laborer in a factory. And there is
a main character Cinder Sisada and additional
figures are Kaliaga
Baliardo, Eleanor Luccini, Annemie Klauwen,
Duwen, Billay, Anyos,
Marlies, Oseh Hapari,
Marijn de Graf,
Hans Konijn, Judy,
Dolly. And there is educational value of social, cultural, moral, and
religious learning can make in life.
Keywords:
Analysis of Themes, Personalities, Value Education, Novel.
Pendahuluan
Karya sastra
merupakan suatu karya yang erat dengan ajaran etika, moral, dan akhlak yang
tinggi, maka studi mengenai karya sastra dapat memberikan peranan yang sangat
berarti bagi kehidupan manusia. Selain
itu sastra juga merupakan hasil karya seseorang yang diekspresikan melalaui
tulisan yang indah, sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan
dapat menarik para pembaca untuk menikmatinya. Sampai saat ini sastra tidak
hanya dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajenasi, dan emosi, tetapi telah dianggap sebagai
suatu karya yang kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual
disamping konsumsi emosi. Karya sastra juga dapat memberikan suatu nilai-nilai
keindahan yang dapat menenangkan jiwa dan menjadikannya suatu tuntunan yang
akan menuntun kearah yang lebih baik.
Menurut Rene Wellek dan Austin Waren (dalam Susanto 2013:21)
mengatakan bahwa sastra adalah insituti sosial yang memakai medium bahasa.
Teknik-teknik sastra tradisional seperti simbolisme dan mantra bersifat sosial
merupakan konvensi dan norma masyarakat. Lagi pula sastra menyajikan kehidupan,
dan kehidupan sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial, walaupun karya
sastra meniru alam dan dunia subjektif kehidupan manusia.
Kajian Teori
Dalam kamus
umum Bahasa Indonesia (2007:37) analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk
perkaranya.
Kosasih (2012:60) berpendapat bahwa novel diartikan sebagai karya
imajenatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang
atau beberapa orang tokoh. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2009:4) novel
sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, novel sebagai sebuah karya
fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang
diidealkan, dunia imajenatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya
seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang, dan
lain-lain, yang kesemuanya tentu saja juga bersifat imajenatif.
Novel selain memiliki unsur dan jenis, novel
juga memiliki ciri-ciri, antara lain:
a.
Karya
sastra berjenis narasi.
b. Berbentuk prosa.
c. Bersifat realistis.
d. Karya sastra yang berfungsi sebagai tempat
menuangkan pikiran pengarang sebagai reaksinya atas keadaan sekitarnya.
e.
Bentuknya
lebih panjang dari karya fiksi yang lain.
f.
Alur
ceritanya cukup kompleks.
Jenis-jenis Novel
a.
Berdasarkan
nyata atau tidaknya suatu cerita, novel terbagi dua jenis yaitu :
1)
Novel
Fiksi
2)
Novel
Non Fiksi
b.
Jenis
novel berdasarkan genre cerita yaitu :
1)
Novel
Romantis
2)
Novel
Horor
3)
Novel
Misteri
4)
Novel
Komedi
5)
Novel
Inspiratif
c.
Jenis
novel berdasarkan isi, tokoh, dan pangsa pasar.
1)
Teenlit
2)
Chicklit
3)
Songlit
4)
Novel
dewasa
5.
Unsur-unsur
Intrinsik Novel
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang
membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik itu meliputi:
a.
Tema
Tema yaitu pokok persoalan dalam cerita. Dan
tema merupakan suatu permasalahan yang diangkat dalam suatu cerita dan menjadi
garis besar permasalahan yang dipaparkan (Edy Sembodo, 2009:8).
b.
Penokohan dan Perwatakan
Tokoh yaitu individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau lakuan dalam suatu cerita (Sudjiman dalam Edy Sembodo, 2009:5). Tokoh
sendiri terbagi menjadi beberapa tokoh, dari tokoh utama, tokoh tambahan, dan
lain-lain.
c.
Plot atau Alur
Alur adalah rangkaian cerita yang disusun
secara runtut. Alur cerita biasanya dibangun oleh perkenalan, pertikaian,
klimaks, dan akhir cerita. Serta alur cerita bisa bersifat maju maupun mundur.
d.
Latar
Latar yaitu lingkungan yang melingkupi
tokoh-tokoh yang ada pada cerita.
e.
Sudut Pandang
Menurut Abrams dalam Burhan Nurgiyantoro
(2009:248) mengatakan bahwa sudut pandang, point of view, menyaran pada cara
sebuah cerita dikisahkan.
e.
Amanat
Amanat yaitu
pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Pesan dalam karya sastra bisa
berupa kritik, harapan, dan usul.
6.
Unsur-unsur
Ekstrinsik Novel
Sedangkan unsur
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bentuk dan tujuan dalam susunan karya sastra (Edy
Sembodo, 2009:8).
8.
Pengertian
Nilai Pendidikan
Nilai
pendidikan adalah suatu yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk
berbuat positif di dalam kehidupannya sendiri atau bermasyarakat. Sehingga
nilai pendidikan dalam karya sastra merupakan nilai-nilai yang bertujuan
mendidik seseorang atau individu agar menjadi manusia yang baik dan menjadikan
suatu pelajaran atau tuntunan hidup seseorang. Jenis-jenis Nilai Pendidikan
a.
Nilai Pendidikan Budaya
Nilai
pendidikan budaya adalah nilai yang berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan
hasil karya cipta manusia (Kosasih, 2012:3).
b.
Nilai
Pendidikan Moral
Nilai pendidikan moral berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk
yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakatnya (Kosasih, 2012:3).
c.
Nilai
Pendidikan Sosial
Menurut Kosasih (2012:3) nilai sosial berkaitan dengan tata laku
hubungan antara sesama manusia (kemasyarakatan).
d.
Nilai Pendidikan Religius
Nilai religius ini merupakan
nilainilai pusat yang terdapat di masyarakat. Kehadiran unsur religi dalam
sastra adalah sebuah keberadaan sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2009:326).
Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian suatu metode didasarkan atas kesesuaian
dengan obyek yang akan diteliti. Berdasarkan obyek penelitian tersebut, metode
penelitian yang digunakan untuk menganalisis tema, penokohan, serta nilai
pendidikan ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun
teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini adalah menggunakan
teknik studi kepustakaan yaitu membaca secara kritis dan teliti seluruh teks.
Analisis data yang digunakan adalah content analysis atau analisis isi,
yaitu membahas atau mengkaji isi novel Working Woman karya Ita Sembiring
berdasarkan unsur intrinsik.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.
Bagaimanakah
tema yang terkandung dalam novel Working Woman karya Ita Sembiring?
Tema yang terkandung dalam novel Working Woman karya Ita
Sembiring yaitu “pengorbanan serta kegigihan seorang perempuan yang bekerja di
perantauan sebagai buruh lepas di sebuah pabrik”.
2.
Bagaimanakah
penokohan dalam novel Working Woman karya Ita Sembiring?
a.
Cinder
Sisada (tokoh utama)
Cinder merupakan seorang yang memiliki kepribadian yang baik,
sopan, dan beretika serta mempunyai tingkahlaku yang baik.
b.
Kaliaga
Baliardo (suami Cinder)
Kaliaga merupakan seorang yang memiliki kepribadian yang baik,
lemah lembut, sopan dan pengertian. Selain itu dia merupakan tokoh yang
berkembang dalam plot.
c.
Eleanor
Luccini (sahabat Cinder)
Eleanor merupakan seorang yang mempunyai karakter yang baik, suka
memberi semangat, Dan peduli terhadap orang lain serta mau menolong sesama.
d.
Hans
Konijn
Hans Konijn mempunyai karakter yang keras dan disiplin, tapi
dibalik itu semua terdapat sifat yang baik dan lemah lembut terhadap orang
lain.
e.
Judy
Hagenaars
Judy memiliki sifat yang terlalu percaya diri dan suka memanfaatkan
orang lain untuk menyelesaikan sisa pekerjaannya, terutama pada buruh baru.
f.
Annemie
Klauwen
Annemie adalah seorang yang memiliki sifat yang baik dia suka
menolong orang lain.
g.
Marlies
Verschoor
Marlies merupakan seorang buruh yang memiliki sifat sopan meskipun
dia berpenampilan paling kasar dan memakai tato, dan dia orang yang baik
terhadap buruh baru.
h.
Oseh
Hapari
Oseh memiliki sifat yang jelek, suka bertengkar, dan suka
menjelekkan orang lain. Bahkan dia suka memanfaatkan orang lain untuk menyelesaikan
pekerjaannya.
i.
Marijn
de Graaf
Marijn merupakan seorang yang memiliki karakter baik, ramah pada
setiap orang, bahkan dia suka bercanda pada siapa saja, baik itu dari buruh
baru maupun lama.
j.
Duwen
(pekerja pabrik)
Duwen adalah seorang yang mempunyai sifat yang tidak mempunyai
malu, bahkan dia terang-terangan melakukan pencurian di pabrik untuk dibawa
pulang dan oleh-oleh tanpa ada rasa malu dan bersalah.
k.
Billay
Billay merupakan seorang yang mempunyai sifat baik. Akan tetapi
dibalik kebaikannya dia suka mencuri.
l.
Dolly
Marie
Dolly merupakan seorang yang memiliki sifat baik, tegas, dan tidak
suka mempermasalahkan suatu masalah yang telah terjadi atau sudah lewat.
m.
Anyos
Anyos
merupakan seorang yang bijaksana terhadap siapapun, baik itu terhadap buruh
baru atau pun buruh lama. Dari sifat yang dimiliki Anyos banyak para buruh
meminta pendapatnya tentang sikap atau cara kerja para buruh lain di pabrik.
3.
Nilai
pendidikan apa sajakah yang terdapat dalam novel Working Woman karya Ita
Sembiring?
a.
Nilai
Pendidikan Budaya
1)
Nama-nama
orang di Belanda, karena di Belanda sejak dulu wajib menyebutkan nama belakang
yang dimiliki keluaga tersebut. Meskipun nama belakang itu artinya jelek tapi
orang tersebut harus mau dipanggil dengan nama itu.
2)
Di
Indonesia orang tua jaman dahulu memberi nama anak-anaknya sesuka hatinya, apa
yang baru dilihat atau di ucapkan maka anak yang baru lahir akan diberi nama
itu.
b.
Nilai
Pendidikan Moral
1)
Tidak
intropeksi diri, contohnya Judy yang suka cari-cari kesalahan dari orang lain
padahal pekerjaannya sendiri tidak ada yang benar bahkan berantakan.
2)
Mengucapkan
terimakasih, contohnya ketika Eleanor mengucapkan terimakasih kepada Marlies
yang sudah banyak membantu dan memberitahukan cara kerja dihari pertamanya
bekerja.
c.
Nilai
Pendidikan Sosial
1)
Tidak
ramah terhadap orang lain, seperti beberapa tingkah laku para buruh di pabrik
tidak begitu ramah terhadap seorang pendatang atau buruh baru.
2)
Status
sosial antara bawahan dan atasan, seperti di Belanda buruh dan majikan
sama-sama mendapatkan perlakuan yang baik. Tanpa membedakan status sosial
diantara mereka.
d.
Nilai
pendidikan religius
1)
Menomer
satukan Tuhan dari pada Suami dan sahabatnya, seperti yang di percayai Cinder
pada waktu di Belanda yang pertama adalah Tuhan.
2)
Bersembahyang,
seperti adik lelaki Duwen yang bersembahyang di tample dengan menggunakan
benda-benda yang berwarna silver.
Simpulan
Simpulan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut
1.
Dalam
novel Working Woman karya Ita Sembiring terdapat tema yang menceritakan
tentang “pengorbanan serta kegigihan seorang perempuan yang bekerja di
perantauan sebagai buruh lepas di sebuah pabrik”.
2.
Dalam
novel Working Woman terdapat tokoh utama yaitu Cinder Sisada. Dan tokoh
tambahannya yaitu Kaliaga Baliardo, Eleanor Luccini, Hans Konijn, Judy
Haggenaars, Annemie Klauwen, Marlies Verschoor, Oseh Hapari, Marijn de Graf,
Duwen, Billay, Dolly Marie, dan Anyos.
3.
Nilai
pendidikan yang terdapat dalam novel Working Women meliputi :
a.
Nilai
pendidikan budaya diantaranya nama-nama belakang yang wajib di miliki oleh
setiap warga Negara Belanda, meskipun nama itu mempunyai arti jelek.
b.
Nilai
pendidikan moral diantaranya sifat egois, curang terhadap teman, tidak
mempunyai tata krama, dan suka mencuri. Dan ada pula mempunyai sifat baik,
ramah, sopan, dan beretika seperti yang di tunjukkan Cinder.
c.
Nilai
pendidikan sosial seperti halnya cara bergaul dengan orang lain, keramahan,
sikap saling membantu antar teman, dan tolong menolong terhadap orang lain.
d.
Nilai
pendidikan riligius seperti yang ditunjukkan adik Duwen yang bersembahyang di
Tample dengan menggunakan barang yang berwarna silver dan Oseh yang sudah
berbuat mencuri meminta ampun pada Tuhan.
Saran-saran
Bagi pembaca karya sastra sebaiknya
mengambil nilai positif dalam karya sastra yang telah dibacanya dan dapat
mengambil pembelajaran yang terkandung dalam karya sastra tersebut, agar di
kemudian hari dapat di terapkan dalam kehidupan di masyarakat dan pribadi.
Daftar Pustaka
Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Ketrampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Monamariani. 2012. Jenis-Jenis Novel, (online), (http://monamari
aninovel.wordpress.com/2012/12/18/jenis-jenis-novel/), di akses pada tanggal 03
April 2013 pada jam 19.03 WIB.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Satriopandup. 2010. Ciri-Ciri Novel, (online), (http://satrio pandup.Wordpress
.com/2010/03/14/ciri-ciri-novel/), di akses pada tanggal 04
April 2013 pada jam 15.47 WIB.
Sembiring, Ita. 2012. Working Woman.
Banten: Shuhuf Media Insani.
Sembodo, Edy. 2009. Contekan Pintar Sastra
Indonesia. Jakarta Selatan: Hikmah.
Susanto. 2013. Sastra, Perempuan, Korupsi. Bojonegoro: Gus Ris Foundation.
0 komentar:
Posting Komentar