23 Oktober 2016



PANCASILA SEBAGAI PEDOMAN HIDUP BERMASYARAKAT

Pancasila,,,,,,,,
iya... kata Pancasila sering kita dengar bahkan seringkali kita ucapkan, bahkan disekolah maupun upacara-upacara diekstra sekolah seperti pramuka sering kali kita ucapkan dan sudah hafal betul dari lima sila Pancasila karena dari anak kecil sampai dewasa Pancasila sudah diajarkan dan diperdengarkan. Tapi kenyataannya kita sendiri sering lupa bahkan mengacuhkan arti dari sila Pancasila tersebut. Jika kita teliti atau kita analisis pancasila mempunyai makna yang mendasar dan merupakan idiologi dasar bagi bangsa kita yaitu Bangsa Indonesia.

Pancasila sendiri terdiri dari dua kata sanskerta yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas yang merupakan rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.  Jika kita menelusuri atau membaca kisah dan sejarah pencasila pastinya kita tahu betapa beratnya perjuangan para pahlawan dan para pendahulu-pendahulu kita untuk merumuskan pancasila, bahkan sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan hanya untuk merumuskan 5 sila saja, yang tentunya tidak sebatas itu perjuangan merumuskan pancasila, setelah terbentuknya 5 sila tersebut masih dikaji dan direvisi ulang bahkan ada yang diganti kata-kata dari sila tersebut. Sungguh suatu usaha yang harus kita ingat selalu dan harus kita kenang jasa-jasa dari pahlawan kita untuk memperjuangkan serta merumuskan sila pancasila, maka dari itu mengenal kata pancasila kita seharusnya juga harus tau makna dari masing-masing sila dalam pancasila bukan hanya membaca dan menghafalkannya saja.

Kebanyakan orang cuma hanya bisa membaca dan menghafalkan pancasila akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari mereka lupa bahkan acuh terhadap itu semua. Bukannya sombong atau sok pintar, dalam kehidupanku sendiri seringkali saya lupa untuk menjadi warga negara yang baik atau sebagai warga negara yang berasas pancasila karena bagiku itu sulit. Seperti halnya sila yang pertama yaitu “ketuhanan Yang Maha Esa” jika kita lihat dan kita baca saja, maka ya terlihat sebagai tulisan yang tidak ada maknanya, tapi jika kita pahami tulisan tersebut sungguh besar maknanya, bahkan luas sekali maksud dan tujuannya. Banyak orang yang menistakan agama, ngoceh sana sini tentang agama, bahkan yang paling buruk saling sindir menyindir antara agama satu dengan agama yang lain, dimana asas pancasilanya. Semua itu sudah diatur pada sila yang pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” semua manusia mempunyai tuhan, semua manusia berhak memilih tuhannya, apa yang anda yakini untuk kamu sembah ya itulah tuhanmu. Negara kita sudah mengatur semua tentang hak bernegera, hak beragama, dan hak berbangsa. Jadi janganlah kita saling menyalahkan bahkan mengejek, mencaci maki seseorang yang berbeda agama dengan kita. Meskipun dari kebanyakan orang berpendapat bahwa orang yang agamanya tidak sama dengan kita berarti orang itu tidak berhak kita hormati, itu salah kalau menurut saya. Kita punya negara, kita punya Undang-Undang yang semuanya sudah mengatur langkah dan tingkah kita dimasyarakat. Dan tentunya adanya Hak Asasi Manusia (HAM) itu juga penting, karena dari situlah kita dapat menambah pedoman bahwa kita semua sebagai warga negara mempunyai hak beragama dan berbangsa.



“Festival HAM 2016”
Dengan Tema "Menjalankan Praktik Pancasila Di Tingkat Lokal"

0 komentar: